Senin, 26 September 2016

Isomer Struktur Senyawa Hidrokarbondan Sistem Nomenklatur

Isomer Struktur Senyawa Hidrokarbondan Sistem Nomenklatur
A.   Sistem Nomenklatur
Didalam sistem nomenklatur ada tiga penamaan yaitu :
1.      Parent yaitu rantai karbon terpanjang (rantai induk)
2.      Prefix yaitu cabang
3.      Suffik yaitu gugus fungsional (-ana,- ena dan - una)

B.     ISOMER STRUKTUR
a)      Isomer rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi  kerangkanya berbeda.
Contoh pada alkana, alkena, dan alkuna.
1) Pentana (C5H12).
CH3-CH2– CH2-CH2-CH3               n-pentana
CH3-CH- CH2-CH3                        2-metilbutana
                          |
                        CH3
Pada alkena dan alkuna, letak ikatan rangkapnya sama tetapi bentuk kerangka bangunnya berbeda
Contoh :
  1) Alkuna C6H10
Description: https://kimiakarbonblog.files.wordpress.com/2013/06/46438-is01.png?w=275&h=135
 coba beri nama ke empat isomer tersebut
2) Pentena (C5H10)
CH2 = CH-CH2-CH2– CH2-CH3             1-heksena
CH2 = CH-CH-CH2-CH3                        3-metil-1-pentena
                               |
                           CH3
CH2 = C-CH2– CH2-CH3                        2-metil-1- pentena
                          |
                          CH3
b)       Isomer Posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh pada alkena dan alkuna.
1) Alkuna dianggap mempunyai gugus fungsi   , isomer dimana letak gugus
            fungsinya berbeda.
Description: https://kimiakarbonblog.files.wordpress.com/2013/06/d2842-is01.png?w=362&h=118
Contoh di atas : 1 heksuna berisomer posisi dengan 2-heksuna
                          4-metil-1-pentuna berisomer posisi 4-metil-2-pentuna
                          1-heksuna berisomer rangka dengan 4-metil-1-pentuna
2) Heksena (C6H12)
CH2= CH – CH2 – CH2 – CH2 -CH3                         1-heksena
CH2– CH= CH2 – CH2 – CH2 -CH3                                       2-heksena   
3) Butuna  (C4H6)
CH C-CH2-CH3                           1-butuna
CH3-C C-CH3                              2-butuna

c)       Isomer Geometri
Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya berbeda.
Contoh pada alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans.
Syarat utama adanya isomer cis-trans adalah adanya ikatan rangkap 2   atom C (C = C), yang tiap-tiap atom C pada ikatan rangkap itu mengikat atom atau gugus atom yang berbeda.
Perhatikan 2 senyawa berikut :
CH2=CH-CH3    bila digambarkan sebagai berikut :
Description: https://kimiakarbonblog.files.wordpress.com/2013/06/cd67f-iss.png?w=560
 Coba perhatikan C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 atom yang sama yaitu atom H, sedang C sebelah kiri mengikat 2 gugus atom berbeda yaitu  H dan CH3.
Perhatikan   2- butena   CH3-CH=CH-CH3,  bila digambarkan sebagai berikut :
Description: https://kimiakarbonblog.files.wordpress.com/2013/06/95349-iss.png?w=560
C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 gugus atom yang berbeda yaitu atom H dan gugus –CH3,begitu juga C sebelah kiri mengikat 2 gugus atom berbeda yaitu  H dan CH3.  Jadi :
–       1-propena (CH2=CH-CH3) tidak mempunyai isomer cis-trans
Saved
–       2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis-trans.



d)      Isomer Pada Alkana
Isomer adalah peristiwa di mana suatu senyawa karbon mempunyai  rumus molekul sama tetapi struktur berbeda.Contoh Senyawa dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua struktur yang berbeda, yaitu:
Description: isomer alkana - isomer butana
Atau jika diungkapkan dalam bentuk model molekul
Description: isomer alkana - model molekul isomer butana
Perbedaan antara senyawa n-butana (baca: normal butana) dengan metil propana adalah pada kerangka rantai karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan metil propana rantainya bercabang pada atom C-2. Perbedaan struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan kedua sifat, di mana titik didih n-butana adalah -0,4oC sedangkan titik didih metil propana adalah -11,6oC.



pertanyaan:
Apa yang menyebabkan sudut ikatan pada H-C-H lebih pendek dibandingkan sudut ikatan H-C-C ?
jawab:
        panjang ikatan rangkap tiga lebih pendek bila dibandingkan dengan ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal, ikatan rangkap dua lebih pendek dari ikatan tunggal. Dan ikatan C dengan H lebih pendek dari ikatan tunggal antara C dengan C. Panjang dan kekuatan suatu ikatan tergantung dari hibridisasi dari atom yang saling berikatan. Semakin besar karakter s dalam orbital yang digunakan atom-atom untuk membentuk ikatan, semakin pendek dan kuat ikatan tersebut. 
         jika tolakan antar pasangan elektron dalam kulit valensi atom sama besar maka seharusnya sudut ikatan sesuai dengan perkiraan. namun, pada kenyataannya tidak sesuai. ada perbedaan kekuatan

PEB menolak lebih kuat dari PEI sebab pasangan elektron bebas memerlukan ruang lebih besar dibndingkan pasangan elektron ikatan. pada PEB pergerakan elektron lebih leluasa dibandingkan PEI yang kaku dan tegar akibat terikat diantara dua atom. akibatnya, PEB memerlukan ruang gerak yang lebih besar dari PEI dan berdampak pada tolakan PEB lebih besar dibandingkan tolakan pada PEI

Senin, 19 September 2016

HIDROKARBON

HIDROKARBON
Description: https://fennyfeldwina.files.wordpress.com/2012/04/methane_hydrocarbon.gif?w=334&h=264
Dalam bidang kimiahidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atomkarbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Karbon merupakan unsur yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai atom.Lebih dari enam juta jenis senyawa telah diketahui dibentuk oleh unsur karbon.Sebagian senyawa tersebut sangat penting dan vital bagi kehidupan manusia.

Klasifikasi Hidrokarbon
Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:
Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon yang paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2.Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapirumus strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.
Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, dengan rumus umum CnH2n.Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.
Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin karbon. Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah CnH2n.
Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang paling tidak mempunyai satu cincin aromatik.
Hidrokarbon dapat berbentuk gas (contohnya metana dan propana), cairan (contohnyaheksana dan benzena), lilin atau padatan dengan titik didih rendah (contohnya paraffin wax dan naftalena) atau polimer (contohnya polietilenapolipropilena dan polistirena).
Ciri-ciri umum
Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara hidrokarbon pun juga berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena dan alkuna pasti lebih sedikit karena atom karbonnya berikatan rangkap.
Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut dengan katenasi, dan menyebabkan hidrokarbon bisa membentuk senyawa-senyawa yang lebih kompleks, seperti sikloheksana atau arena seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena karakteristik ikatan diantara atom karbon bersifat non-polar.
Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan “4-hidrogen” yang menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena karbon mempunyai
4 elektron valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4 elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid. Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana cair telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti dinyatakan oleh Misi Cassini-Huygens.

1. Penggolongan Hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan menjadi tiga, yakni:
*  Hidrokarbon Alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal).
*  Hidrokarbon Alisiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar/tertutup (cincin).
*  Hidrokarbon Aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin)yang  mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling/bergantian
Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya:
*  Hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
*  Hidrokarbon tak jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena), atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga (alkuna).

2.      Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana , dangan rumus molekulnya CH4.
Table senyawa Alkana :
Nama senyawa
Rumus Molekul
Rumus struktur
Titik Didih(C)
Metana
CH4
CH4
-161
Etana
C2H6
CH3-CH3
-89
Propana
C3H8
CH3-CH2-CH3
-44
Butana
C4H10
CH3-CH2-CH2-CH3
-0,5
Pentana
C5H12
CH3­-CH2-CH2-CH­­2-CH3
36
Heksana
C6H14
CH3-CH2-CH2-CH2­-CH2-CH3
68
Heptana
C7H16
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
98
Oktana
C8H18
CH3-CH2­-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
125
Nonana
C9H20
CH3-CH2-CH2-CH­2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
151
Dekana
C10H22
CH3­-CH2­-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
174




1. Rumus umum Alkana
Dari table diatas dilihat pada perbandingan jumlah atom C dan H dalam alkana adalah  n : (2n+2).
Jadi, rumus umum alkana adalah CnH2n+2 ; n = jumlah atom C



2.  Sifat fisika Alkana
Untuk alkana yang tidak bercabang, pada suhu kamar ( 25C) alkana dengan jumlah    atom C1-Cberwujud gas C5-C18 Ke atas berwujud padat
Makin tinggi massa molekul, makin tinggi titik didihnya dan titik leburnya
Alkana dengan massa molekul sama, makin panjang karbon rantai makin tinggi titik didihnya
Alkana tidak larut dalam pelarut polar (air), tetapi dapat larut dalam pelarut nonpolar.

3.  Deret Homolog
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang berkemiripan disebut satuhomolog  (deret sepancaran).  Alkana merupakan suatu homolog karena setiap anggota alkana yang satu dengan anggota berikutnya bertambah sebanyak CH2.

4.  Tata nama Alkana
Senyawa karbon, khususnya hidrokarbon, jumlah dan jenisnya sangat banyak sehingga penamaanya dilakukan secara sistematis. Penamaan senyawa karbon didasarkan pada aturan  yang dibuat IUPAC.

5.  Sumber dan kegunaan
Alkana adalah komponen utama dati gas alam dan monyak bumi.
Kegunaan alkana sebagai:
–      Bahan bakar dan pelumas
–      Pelarut
–      Sumber hidrogen
–      Bahan baku untuk senyawa organic lain
–      Bahan baku industri

6.Isomer Alkana
Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang mengandung tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4, C2H6 dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur molekul sama
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10mempunyai dua kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
Description: Description: https://handoet.files.wordpress.com/2012/05/tabel-alkana.jpg?w=300&h=180
Untuk senyawa-senyawa dibawah ini disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka.
Untuk pentana (C6H14) memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya yaitu:
Description: Description: https://handoet.files.wordpress.com/2012/05/isomer-alkana.jpg?w=645
Kita dapat menyimpulkan dari contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah atom C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya

3.  Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap      (-C=C-). Alkena yang paling sederhana adalah etena, dengan rumus molekul C2H4.
Table senyawa alkena :
Nama senyawa
Rumus struktur
Rumus Molekul
Metena
CH2
CH2
Etena
CH2=CH2
C2H4
Propena
CH2=CH-CH2
C3H6
Butena
CH2=CH-CH2-CH3
C4H8
Pentena
CH2=CH-CH2-CH2-CH3
C5H10
Heksena
CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3
C6H12
Heptena
CH2=CH-CH2-CH2– CH2-CH2-CH3
C7H14
Oktena
CH2=CH-CH2-CH2– CH2– CH2-CH2-CH3
C8H16
Nonena
CH2=CH-CH2-CH2– CH2– CH2– CH2-CH2-CH3
C9H18
Dekena
CH2=CH-CH2-CH2– CH2– CH2– CH2-CH2-CH2-CH3
C10H20
1.  Rumus umum Alkena
Dari contoh alkena pada table diatas dapat ditarik rumus umum alkena yaitu CnH2n . Ini artinya jumlah atom H dalam alkena adalah dua kali atom C, atau perbandingan atom C dengan jumlah atom H adalah 1 : 2. Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret homolog.
Jadi, rumus umum alkana adalah CnH2n. n ; jumlah atom C
2.  Deret Homolog
Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret homolog.
3.  Tata nama Alkena
Nama alkena  diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki, dengan mengganti akhiran ”ana” dengan kata “ena”.
4.  Sumber dan kegunaan
Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemasanan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkana suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alcohol.
5.  Isomer Alkena
Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia C4H8 sama seperti senyawa alkana. Jenis isomer yang dapat terjadi pada senyawa alkena yaitu isomer struktur dan isomer geometri.
a. Isomer Struktur
Description: Description: https://handoet.files.wordpress.com/2012/05/posiis.jpg?w=645
b.  Isomer Geometri
Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir) sebab jika diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan energi cukup besar sehingga mengakibatkan ketegaran diantara ikatan rangkap tersebut. Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk 2-butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.
Description: Description: https://handoet.files.wordpress.com/2012/05/geometri-alkane.jpg?w=300&h=123
4.  Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga (. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna, yang mempuntai 1 ikatan rangkap dua dan 1 ikatan rangkap tiga disebut alkenuna. Alkuna yang paling sederhana adalah etena dengan rumus molekul C2H2.
Tabel senyawa Alkuna:
Nama senyawa
Rumus struktur
Rumus Molekul
Metuna
CH
CH
Etuna
CHCH
C2H2
Propuna
CHC─CH3
C3H4
Butuna
CHC─CH2─CH3
C4H6
Pentuna
CHC─CH2─CH2─CH3
C5H8
Heksuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH3
C6H10
Heptuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C7H12
Oktuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C8H14
Nonuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C9H16
Dekuna
CHC─CH2─CH2─CH2─ CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C10H18
Rumus umum Alkuna
Rumus umum alkuna yaitu : CNH2N-2  ; n = jumlah atom C.
1.  Tata nama Alkuna
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una . Tata nama alkuna bercabang seperti penamaan alkena.
2.  Sumber dan kegunaan
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), C2H2 . Gas asetilena dugunakan untuk mengelas besi dan baja.
3.  Sifat-sifat Alkena dan Alkuna
Semakin panjang rantai karbonya, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya.
Akena dan alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh, sehingga mudah mengalami reaksi adisi (penambahan).
Alkena dan alkuna dapat mengalami reaksi polimerisasi, yaitu penggabungan monomer-monomer (molekul kecil) menjadi polimer (makromolekul). Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.
4.  Isomer Alkuna
Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan rumus kimia (C4H6) memiliki jenis isomer yaitu isomer struktur. Pada pembahasan berikut akan dijelaskan mengenai isomer struktur senyawa alkuna. Perhatikan  isomer yang dimiliki butuna (C4H6) dan pentuna (C5H8).
Description: Description: https://handoet.files.wordpress.com/2012/05/posisi-butuna.jpg?w=645
isomer posisi dari butuna
Description: Description: https://handoet.files.wordpress.com/2012/05/pentuna.jpg?w=645

isomer rantai pentuna